Jumat, 25 Maret 2011

Creative Production

Creative

erminologi Sutradara Salah satu yang menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah tayangan program audio visual baik film maupun televisi adalah ketika program tersebut dikemas secara menarik, dan enak ditonton. kolaborasi dari aspek teknis, sinematografi dan isi pesan yang disampaikan dalam sebuah tayangan merupakan faktor penentu sebuah tayangan dikatakan menarik atau tidak. Sebetulnya siapa yang sangat berperan dalam menetukan hasil akhir sebuah program audio visual. Dalam sebuah produksi program tayangan baik film maupun televisi peran sutradara begitu sangat dominan, karena menentukan hasil akhir baik secara artistik maupun teknis produksi program tayangan. Istilah Sutradara atau Director menurut kamus film diartikan sebagai seseorang yang memegang tanggung jawab tertinggi terhadap aspek kreatif baik yang bersifat penafsiran maupun teknik pada pembuatan film. Disamping mengatur permainan dalam acteing dan dialog ia juga menetapkan posisi kamera, suara, prinsip penatacahayaan serta segala bumbu yang mempunyai efek dalam penciptaan film secara utuh . Dari difinisi diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup kerja seorang sutradara meliputi aspek teknis, artistik dan content. Sutradara Televisi Istilah Sutradara Televisi mungkin tidak begitu populer bila dibanding dengan sutradara, dalam pengertian Sutradara Film. Dunia pertelevisian di negara barat umumnya menggunakan istilah Program Director atau Television Director, yang kemudian sering kali diterjemahkan dalam bahasa indonesia sebagai Pengarah Acara Televisi (pertama kali diperkenalkan oleh TVRI). Secara spesifik Herbert Zettl, seorang pakar dan pengamat televisi dari san fransisco mendefinisikan Sutradara Televisi sebagai seseorang yang bertugas memberikan pengarahan kepada talent ( pemain atau pengisi acara ) dan ( pada masalah ) teknis operasional. Secara langsung bertanggungjawab memindahkan secara efektif yang tertulis dalam naskah dalam bentuk pesan-pesan audio visual. Dalam skala stasiun –tv- yang lebih kecil, sering kali juga bertindak sebagai producer. ( diambil dari Television Production Hanbook-6th ). Industri pertelivisian kita mengenal sistem rekaman gambar visual dengan menggunakan single camera dan multi camera, yang kemudaian lazim kita sebut ENG (Electrinic News Getring) dan EFP (Electronic Fild Production). Kebutuhan artistik untuk single camera tentu saja berbeda dengan multi camera.
Demikian juga untuk kebutuhan teknis lainnya, seperti penataan cahaya, penataan audio penataan gambar dan lain sebagainya. Sebagai contoh, untuk memproduksi program acara musik yang dilakukan di dalam studio, dengan menggunakan multi kamera, didukung tata suara dan tata lampu artistik, tentu akan berbeda cara penangannaya dengan produksi acara reality show yang menggunakan satu kamera dan dilakukan di luar ruangan. Seorang Sutradara Televisi idealnya harus menguasai kedua hal tersebut. Suradara Televisi Dalam Produksi Program Acara Hasil akhir dari sebuah karya televisi merupakan kesimpulan dari tiga tingkat pekerjaan produksi yaitu Pra Produksi ( Pre Production ), Produksi ( Production ) dan Paska Produksi ( Post Production ). Ketiganya menyatu dan tidak boleh terlewatkan. Apabila salah satu tingkat pengerjaan produksi ini hilang atau belum selesai, tugas sang sutradara masih belum tuntas. Adapan tugas seorang Sutradara Televisi secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut : Pada saat Pra Produksi bersama-sama produser, script writer, dan tim kreatif lainnya, membahas mengenai isi program hingga perencanaan produksinya. Pada saat Produksi, memimpin jalanya proses pengambilan gambar dan suara, termasuk merancang konsep visual dan tata cahaya. Saat Paska Produksi mendampingi editor untuk menentukan hasil akhir sebuah tayangan. Hubungan Kerja Sutradara Televisi Penyutradaraan Televisi Program Reality Show Untuk mendukung hasil akhir yang sempurna maka seorang Sutradara televisi mutlak harus memiliki kemampuan berkordinasi dengan seluruh unsur pendukung produksi. Tim pendukung produksi ini merupakan kumpulan dari orang-orang yang mempunyai ketrampilan atau pengusaan terhadap bidang-bidang tertentu secara profesional, dan secara garis besar dapat dikatagorikan menjasi tiga yaitu : Tim Teknis, Tim Artistik dan Tim Penyusun Konsep. Tim Teknis misalnya : Technical Director (Pengarah Teknik), Kameraman, Lightingman, Audioman dan seterusnya, Tim Artistik misalnya : Set Designer, Make Up, wardrop dan sebagainya, sedangkan Tim Penyusun Konsep terdiri dari Creative Director, Script Writter hingga Produser. Reality show pada dasarnya merupakan bentuk program acara televisi yang mengandalkan adagan nyata atau natural dari semua tokoh beserta pendukung yang tampil dalam acara tersebut. Sutradara Reality Show relatif tidak bisa leluasa memberikan pengarahan kepada para tokoh yang terlibat. Untuk mencapai efek spontan dan natural tersebut sering kali proses pengambilan gambar dan suaranya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, atau yang lazim kita sebut dengan istilah candid camera , walaupun dengan sistem ini kadang-kadang hasilnya tidak sempurna. Maka pada akhirnya yang diutamakan adalah pesan yang akan disampaikan seorang sutradara sampai pada pemirsa. Disinilah dituntut kejelian seorang Sutradara Reality Show dalam menangkap momentum yang acapkali datang hanya satu kali. Pada acara yang menampilkan gambar-gambar dimana tim produksi mengikuti gerak-gerik sang tokoh, maka mekanisme produksi yang digunakan sama seperti pada saat memproduksi program liputan investigasi (penyelidikan). Sistem ini penekanannya lebih banyak kepada crew produksi yang terlibat untuk memiliki inisiatif, tanpa harus menunggu instruksi dari sutradara. Hasil akhir dari produksi program acara ini biasanya belum tentu sesuai dengan konsep naskah yang disusun sebelumya. Sutradara Reality Show Walaupun biasanya hasil akhir produksi program Reality Show tidak sesuai dengan konsep naskah yang telah disusun sebelumnya, namun sebaiknya prinsip-prinsip dasar tingkatan produksi tetap dijalankan. Berikut ini peran Sutradara Reality Show pada tiap tingkatan produksi : Pra Produksi : Pada tahap awal sutradara bersama produser dan script writer menentukan tokoh yang terlibat, dengan menyeleksi calon tokoh sesuai dengan target produksi yang akan dilakukan. Kemudian menyusun rangkaian cerita yang akan diproduksi. Walaupun nantinya apa yang telah disusun dalam tahapan pra produksi ini bisa berubah sama sekali, namun script (naskah) tetap saja diperlukan sebagai panduan pada saat produksi berlangsung untuk menetukan “benang merah” cerita. Produksi : Pada saat produksi seorang Sutradara Reality Show terlebih dahulu melakukan breafing kepada tim produksi yang terlibat, mengenai bloking kamera hingga strategi bagaimana kameraman yang bertugas dapat menangkap momentum kejadian/adegan yang berlangsung. Bila proses pengambilan gambarnya juga menggunakan kamera tersembunyi, CCTV (Close Circuit Television), sutradara melakukan pointing (peletakan posisi kamera) di tempat pengambilan gambar. Selanjutnya saat proses produksi dilakukan, sutradara mulai mengarahkan para crew yang bertugas, hingga target pengambilan gambar terpenuhi. Pada proses produksi ini dilakukan, biasanya banyak hal yang terjadi tidak sesuai dengan konsep naskah yang telah disusun sebelumnya. Maka dimungkinkan seorang sutradara malekukan perubahan jalan cerita yang terkadang, karena prinsip spontanitas dan naturalitas, adegan cerita yang dihasilkan sama sekali berbeda dengan konsep cerita awal. Paska Produksi : Paska produksi biasanya identik dengan editing, pada proses inilah kemasan hasil akhir dari program di tentukan. Karena pada saat proses sebelumnya dimungkinkan melakukan perubana cerita, maka sebelum masuk ke proses editing seorang sutradara Reality Show melakukan brain storming ulang dengan seluruh tim produksi yang bertugas, termasuk script writer dan produser. Setelah disepakati jalan ceritanya, maka dilakukan editing. Dengan bantuan kreatifitas dan profesionalisme seorang video editor, sutradara merangkai shot dan suara yang telah direkam pada proses sebelumnya Kualifikasi Sutradara Televisi Terlepas dari format program televisi apapun yang diproduksi oleh seorang Sturadara, baik news maupun entertainment, media televisi adalah media hiburan. Sehingga apa yang disajikan melalui media tersebut harus memenuhi nilai artistik dan unsur keindahan. Karakter media televisi yang padat teknologi juga menjadi tuntutan bagi seorang sutradara televisi untuk menguasai berbagai peralatan pendukung produksi secara teknis. Maka dibutuhkan persyaratan-persyaratan tertentu untuk menjadi seorang Sutradara Televisi. Berikut ini pengetahuan dasar yang “idealnya” dimiliki seorang sutradara televisi * Pengetahuan analisis dan penulisan naskah * Pengetahuan dasar tentang kamera video * Pengetahuan dasar tentang menggunaan video switcher * Pengetahuan tentang screen direction * Pengetahuan dasar tentang audio broadcast * Pengetahuan dasar tentang lighting video * Pengetahuan dasar editing * Pengetahuan dasar tentang equipment pendukung produksi yang lain * MAMPU MENGGABUNGKAN HAL TEKNIS dan SENI Dengan kualifikasi seperti diatas maka memang tidak banyak orang yang bisa melakukan pekerjaan sebagai Sutradara Televisi. Selamat Belajar Menjadi Sutradara Televisi….

Mau Penghasilan Tambahan Klik Disini...!!!

Advertising

Advertising



Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pem­bayaran.Pengiklan tidak hanya mencakup perusahaan bisnis tetapi juga museum, organisai amal, dan lembaga pemerintah yang memasang Iklan untuk berbagai masyaraka: sasaran. Iklan merupakan cara yang efektif-biaya guna menyebarkan pesan, baik untuk membangun preferensi merek bagi Coca-Cola atau untuk mendidik penduduk suatu negara agar menghindari obat-obat terlarang.Organisasi menangani periklanan dengan berbagai cara. Pada perusahaan-per­usahaan kecil, periklanan ditangani oleh seseorang di departemen penjualan atau pemasaran, yang bekerja sama dengan biro periklanan. Perusahaan besar sering mem­bentuk departemen periklanan sendiri, di mana manajernya melapor kepada wakil direktur pemasaran. Tugas departemen periklanan adalah membuat anggaran total; membantu mengembangkan strategi periklanan; menyetujui iklan dan kampanye: serta menangani periklanan melalui surat-langsung, pajangan penyalur, dan bentuk periklanan lain yang biasanya tidak dilakukan oleh biro periklanan. Perusahaan umumnya menggunakan biro periklanan dari luar perusahaan untuk menciptakan membuat kampanye periklanan serta memilih dan membeli media.Dalam mengembangkan program periklanan, manajer pemasaran harus selalu mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Kemudian mengambil lima keputusan utama dalam pembuatan program periklanan, yang disebut lima M: Mission (misi): Apakah tujuan periklanan? Money (uang): Berapa banyak yang dapat dibelanjakan? Message (pesan): Pesan apa yang harus disampaikan? Media (media): Media apa yang akan digunakan? Measurement (pengukuran): Bagaimana mengevaluasi hasilnya?

Ciri ciri iklan yg baik

Ciri ciri iklan yang baik

ciri ciri iklan yang baik harus memiliki kriteria di bawah ini :
      1.Mempunyai sasaran yang jelas,dengan menentukan target konsumen ada target utama dan target kedua,ini juga untuk menentukan media pasang iklan dan penetapan target konsumen tergantung pada kualitas,harga,distribusi(jangkauan pemasaran)
      2.Mempunyai fokus atas hal yang ingin di komunikasikan dariproduk dan jasa yang di iklankan.
       3.Mempunyai daya tarik tertentu hingga konsumen yang di sasarnya bisa berhenti untuk memperhatikan isi iklan,selain kata kata menarik,daya tarik iklan muncul dari desain layout yang menarik.
       4.Sajikan iklan dengan menarik karena suatu iklan dengan isi pesan bagus jika tidak di sajikan bagus tak akan menarik.
        5.Komunikasi iklan memiliki empat unsur utama yaitu :                                                a.Pengirim iklan adalah produsen atau dalam bisnis periklanan di wakili                  biro iklan          
         b.Isi iklan dalam iklan ada headline kalimat singkat tidak lebih dari 10 kata dan di  harapkan    konsumen langsung dapat banyak informasi mengenai produk dan jasa body copy adalah informasi tambahan bila konsumen tertarik.
c.Media komunikasi tempat iklan di sajikan baik di media cetak,media elektronik atau media lainnya antara lain media internet yang penetrasinya di indonesia masih kurang,billboard dll.
d.Penerima iklan konsumen yang di sasar produk barang atau jasa kita
        6.Pilihlah slogan dengan kata kata padat dan berisi yang merupakan gambaran terhadap headline di mana konsumen dapat membaca lebih detail.
           contoh:
sepatu nike dengan “ just do it “
atau yamaha montor
dengan” touching your heart”.

Advertising Agency

Advertising agency



                Untuk perusahaan advertising yang besar,nggak jauh beda denga perusahaan lain,mereka punya divisi finance,divisi SDM dsb.hanya bedanya periklanan memiliki tambahan creative division(yang terdiridari art director,copy writer dan creative director),media division( yang terdirimedia planner dan media buyer), client service (yang terdiri account executive,account director) dan strategic planner
A.Creative division
    art director bertugas merancang dan memberi arah dari sebuah iklan,seorang art directorbiasanya memiliki tim yang terdiri dari visualier(yang bertugas menerjemahkan       gagasan copywriter dalam bentuk visual),tenaga layout(yang mengubah hasil visuali
sasi menjadi iklan dalam ukuran sebenarnya) dan seorang tipografer(pakar huruf)
sedang copywriter bertugas membuat kalimat kalimat iklan
yang menarik.Ia harus
pandai mengubah kalimat kalimat penjualan menjadi gagasan
penjualan yang persuasif,menciptakan tema,dan harus mampu
mengarang sebaris kata atau kalimat yang
menggugah minat serta hasrat calon konsumen.Hmmm…tantangan,tuh! Nah,creative director merupakan bos mereka.
B.Media Division
ada dua fungsi dalam divisi ini yaitu
         1.Media planner di tuntut mempunyai pengetahuan mendalam tentang cakupan dan bobot dari berbagai media yang ada.Entah itu media cetak,media elektronik dan ribuan
tempat iklan lainnya,baik iklan outdoor,iklan transportasi dsb.Ia bertugas membuat
perencanaan dari sebuah bujet.Misalnya saja sebuah perusahaan yang memiliki bujet
x rupiah,maka dengan sejumlah dana itu,media planner akan menyesuaikan di mana
iklan itu akan di pasang.
         2.Media buyer bertugas merundingkan pembelian ruangan atau waktu siaran iklan.Ia di tuntut mampu mencari tempat dan waktu terbaik pada rate/tarif media
yang paling menguntungkan.Ia juga harus mempunyai hubungan baik dengan berbagai
media yang biasanya kerap mengirimi proposal dan mendorong media buyer untuk mengunakan media mereka.
         C.Client Service
Divisi yang terdiri dariAccount Executive(AE) dan Account Director(AD) ini fungsi utamanya bertugas memanage klien.
            1.Account Executive bertugas menangani hubungan antara biroiklan,pemasang iklan dan media,serta perundingan perundingan yang berlangsung di antara ketiga belah pihak tersebut.
            2.Account Director bertanggung jawab atas sekelompok klien dan membawahi beberapa AE. Tanggung jawabnya meliputi memimpin perundingan,mengatur kebijakan dan mengenai karakteristik klien tertentu yang akan di terima atau di prioritaskan oleh biro iklan dan ikut bertanggung jawab pula soal laba-rugi perusahaan.
              D.Strategic Planner
bertugas merancang strategi iklan.seorang strategic planner dan tim-nya harus melakukan survei di lapangan mengenai konsumen dari produk yang di maksud,competitor survey,kemudian merancang strategi komunikasinya misalnya sebuah produk akan di luncurkan sebagai makanan camilan rendah kolesterol untukorang dewasa berusia di atas 35 tahun yang sudah harus menjaga kesehatannya lebih baik,ini konsep yang di rancang oleh strategic planner.

Mau Penghasilan Tambahan Klik Disini...!!!